๐Ÿ† Kebudayaan Papua Lengkap Beserta Gambar Dan Penjelasannya

Senjatatradisional Papua Panah dan Tombak. Senjata yang sering digunakan oleh masyarakat suku Papua adalah tombak untuk memburu hewan. senjata ini digunakan untuk melakukan serangan kepada hewan dari jarak yang jauh. tombak Papua ini terbuat dari kayu dan batu yang ujungnya sangat tajam, selain itu terkadang ujung tajam ini menggunakan tulang. ๏ปฟIniDia Pakaian Adat Papua Lengkap dengan Gambarnya. Pakaian Adat Papua - Seperti yang kita tahu Negara kita Indonesia adalah salah satu Negara yang sangat kaya sekali dengan keanekaragaman budaya, adat dan bahasanya. Bahkan di setiap daerah atau wilayah Indonesia memiliki adat dan budaya serta bahasa yang berbeda-beda. KeragamanBudaya Indonesia, Manfaat, Gambar Beserta Penjelasannya. Rumah adat yogyakarta lengkap, gambar dan penjelasannya Banyaknya penduduk di pulau jawa membuat pemerintah sempat melakukan program transmigrasi ke luar pulau jawa sebagai bentuk program untuk pemerataan penduduk. Nah, itulah 6 senjata tradisional jawa tengah beserta gambar dan . Pakaian adat papua adalah salah satu ciri khas dan wujud nyata kekayaan budaya yang ada di daerah Papua. Menjadi satu negara dengan ragam perbedaan, tidak mengherankan jika Papua yang berada di ujung negeri ini juga menyimpan segudang keunikan budaya yang bisa dipertontonkan sebagai ciri khas negeri ini. Daerah paling timur Indonesia ini terkenal dengan berbagai macam suku yang mendiaminya. Suku-suku tersebut juga menjadi ciri khas penting dari wilayah papua. Beberapa suku di papua yang sangat terkenal adalah suku asmat, suku dani, suku biak, suku kamoro, dan suku waropen. Dari beberapa suku ini, kebudayaan wilayah papua pun semakin kaya dan beragam. Untuk pakaian adatnya sendiri, bermakna lebih dekat kepada kedekatan suatu suku dengan alam sekitar. Nama pakaian adat papua memang dibedakan lagi menjadi dua yaitu baju adat untuk wanita dan baju adat papua untuk pria. Jika ditelisik dari segi perbedaannya, memang tidak terlalu mencolok. Hanya terdapat perbedaan di bagian bawah saja. Pakaian adat Papua juga sangat unik dengan adanya tambahan penutup kepala. Bahan yang digunakan pun sangat alami dan semua bernuansakan alam. Bagian penutup dibuat dari bahan dasar daun sagu dan dirajut dengan teliti sehingga hasilnya sangat rapi. Sedangkan untuk penutup kepala, secara khusus menggunakan burung kasuari. Sebagaimana yang diketahui, papua sendiri memang terbagi menjadi beberapa kawasan, termasuk diantaranya papua barat. Ternyata untuk masing-masing bagian pun masih mempunyai ciri khas masing-masing dari segi pakaiannya sehingga berbeda dengan pakaian dari daerah lainnya. Bukan hanya berdasarkan kawasan, baju adat papua juga didasarkan atasa zaman dan siapa pemakainya. Untuk laki-laki dan perempuan, keduanya punya masing-masing perbedaan. Pakaian Adat PapuaNama Pakaian Adat Papua Barat1. Khas Penting pakaian Adat PapuaKeunikan Baju Adat PapuaAksesoris Pakaian Adat Papua Pembahasan pertama ini didasarkan pada pembagian wilayah. Untuk wilayah papua barat sendiri, pakaian adatnya diberi nama ewer. Bahan pembuatannya sangat ramah lingkungan dan langsung diambil dari alam. Adapun bahan yang dimaksud tidak lain dan tidak bukan adalah jerami yang dikeringkan. Namun dengan adanya perkembangan zaman saat ini, untuk bagian atasannya sudah menggunakan kain sebagai penutupnya. Baju adat papua barat juga dibedakan lagi menjadi dua yaitu baju adat papua perempuan dan baju adat papua laki-laki. Pakaian adat Papua barat wanita, jerami kering rajut menjadi rok. Adapun cara merangkainya adalah menggunakan tali di bagian atasnya. Rok ini dibuat menjadi dua lapisan. Lapisan bagian dalam lebih panjang dibandingkan dengan bagian luar. Panjang bagian dalam mencapai lutut sedangkan bagian luarnya lebih pendek dari itu. Agar rok menjadi lebih kuat, digunakan ikat pinggang yang berdahan dasar kulit kayu berukir pola kotak dengan susunan geometris. Sedangkan untuk kaum laki-laki, pakaian yang digunakan memang masih sama dengan wanita yaitu rok rumbai. Hanya saja bagian atasnya tidak menggunakan apa-apa, alias bertelanjang dada. Namun untuk saat ini, baju adat pria sudah lebih sopan dengan bahan dasar berupa kain beludru. Bagian atasan yang biasanya bertelanjang dada, saat ini sudah menggunakan rompi dan masih menggunakan bahan yang sama. Nama Pakaian Adat Papua Barat Di Papua terdapat 3 Pakaian yang biasanya digunakan oleh masing masing Suku, berikut ini ulasan mengenai baju adat Papua Barat. 1. Sali. adatindonesia Pakaian ini secara khusus dipakai oleh mereka para perempuan yang masih lajang atau berlum menikah. Bahan dasarnya sangat menarik yaitu terbuat dari kulit pohon. 2. Holim. dentmasoci Pakaian adat Papua Holim digunakan oleh para lelaki. Asalnya dari suku dani Papua. Nama lain dari baju adat ini adalah Koteks. Cara penggunaannya adalah dengan mengikatkannya pada pinggang menggunakan seutas tali. 3. Yokal. adatindonesia Pakaian ini secara khusus hanya ditemui di daerah Papua Barat dan sekitarnya. Namun harus diingat bahwa pakaian ini hanya bisa dipakai oleh mereka yang sudah menikah. Baca juga Pakaian Adat Dayak Ciri Khas Penting pakaian Adat Papua Sebagaimana pakaian tradisional pada umumnya, Baju adat papua pun mempunyai ciri khas penting yang menjadi pembeda dengan yang lainnya. Ia juga punya pembagian berdasarkan umur yaitu untuk pemakaian dewasa dan untuk pemakaian anak-anak. Untuk anak-anak, tentu dinamakan dengan baju adat papua anak. Namun selain itu, hal terepenting lainnya adalah bagian-bagian yang harus dikenali secara pasti dari baju adat Papua itu sendiri. Adapun beberapa bagian penting yang dimaksud yang salah satunya kami kutib dari wikipedia adalah sebagai berikut. Keunikan Baju Adat Papua koteka tentu sduah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Koteka ini digunakan sebagai penutup bagian kemaluan. Namun hal mendasar yang perlu diketahui adalah makna koteka itu sendiri. Koteka berarti pakaian. Nama ini dipakai oleh suatu suku di Panial. Bentuk koteka ialah selongsong mengerucut pada bagian depan. Diikatka pada pinggang hingga mengarah pada tubuh orang umumnya, pakaian adat papua memang tidak menggunakan atasan. Sebagai penggantinya, digunakanlah gambaran. Adapun warna umum yang sering digunakan adalah putih dan merah. Warna merah sendiri berasal dari pasta liat sedangkan warna putih berasal dari kulit kerang yang dihaluskan. Namun saat ini, bisa diatakan bahwa baju adat papua modern telah muncul. Ciri khas paling mencoloknya adalah penampilannya yang lebih tertutup dan sopan dari yang rumbai hiasan kepala, digunakanlah rumbai-rumbai menyerupai mahkota. Bahan pembuatannya adalah bulu burung kasuari yang berwarna putih. Selain bulu burung kasuari, bulu kelinci juga turut digunakan dalam pembuatan hiasan kepala ini. Bentuk topi in memang sangat unik. Biasa digunakan oleh kepala suku rumbai yang ada pada bagian kepala, rok juga masih menggunakan nuansa rumbai dalam segi designnya. Rok rumbai ini juga sangat fleksibel. Bisa digunakan oleh pria maupun wanita. Untuk membuat tampilan semakin klop, baju adat papua punya beberapa aksesoris andalan. Jika dilihat dan dibandingkan dengan aksesoris pakaian dari daerah lain, tentu bisa dilihat cukup berbeda signifikan. Lihat juga Tarian Papua barat Lengkap Aksesoris Pakaian Adat Papua kabar papua 1. Noken. Noken atau tas anyaman khas papua. Aksesoris berupa tas ini terbuat dari anyaman kulit kayu. Adapun fungsinya adalah untuk menyimpan umbi-umbian maupun sayur-sayuran. Pemakain noken sendiri yaitu dikaitkan pada kepala. Namun, belakangan ini cara penggunaannya adalah dengan cara diselempangkan. Mahasiswa papua sering menggunakan noken ini sebagai satu kebanggaan dari daerah asalnya. Namun jangan salah, harga noken juga sangat tinggi. Dibandrol mulai harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Tas yang satu ini populer pada suku asmat. Penyebutannya ialah Esse dan masih difungsikan sebagai tempat penyimpanan. 2. Gigi hewan babi dan anjing. Aksesoris yang terbuat dari gigi hewan babi dan anjing. Untuk jenis aksesoris yang satu ini memang kerap digunakan. Gigi anjing biasanya digunakan sebagai hiasan pada kalung sedangkan gigi babi digunakan diantara lubang hidung. Itulah beberapa informasi mengenai baju adat papua. Dengan mengetahui lebih banyak mengenai budaya daerah Timur ini, maka pengetahuan Anda tentang budaya Indonesia akan bertambah. Jangan pernah bosan untuk terus memperaya pengetahuan budaya. 8 Senjata Tradisional dari Papua Beserta Fungsi dan Gambarnya Lengkap โ€“ Indonesia terdiri atas banyak pulau yang memiliki keberagaman kebudayaan di dalamnya. Di ujung Merauke, kita mengenal Pulau Papua yang memiliki berbagai kebudayaan dengan keindahan alam dan hewan eksotisnya. Saudara kita di Papua adalah masyarakat yang spesial dan patut untuk dihargai kebudayaannya. Mereka juga memiliki hak untuk menjadi WNI sebagaimana mestinya dan masih menjalani kehidupan dengan budayanya. Senjata Tradisional dari PapuaDaftar IsiSenjata Tradisional dari Papua1. Alat Tusuk dari Tulang Kuskus Papua2. Pisau Belati Papua3. Tombak Tradisional Papua4. Parang Papua5. Kapak Batu Khas Papua6. Pahat Khas Papua7. Badik Papua8. Busur dan Panah Papua Daftar Isi Senjata Tradisional dari Papua 1. Alat Tusuk dari Tulang Kuskus Papua 2. Pisau Belati Papua 3. Tombak Tradisional Papua 4. Parang Papua 5. Kapak Batu Khas Papua 6. Pahat Khas Papua 7. Badik Papua 8. Busur dan Panah Papua Mereka masih menjunjung tinggi kebudayaan untuk mempertahankan kelestariannya. Dapat dikatakan bahwa mereka sangat menghargai alam yang mereka pijaki. Kita juga mengenal Papua tidak hanya dari kebudayaannya, tetap juga keindahan alam dan hewan-hewan eksotis yang masih hidup disana. Burung Kasuari, adalah salah satu contoh hewan eksotis yang saat ini juga dalam perlindungan sebab terancam punah. Namun, keberadaanya masih bisa ditemukan di pedalam hutan di wilayah Papua. Kali ini kita akan lebih dalam membahas mengenai berbagai senjata tradisional dari Papua. Kira-kira ada apa saja yang senjata tradisional dari Papua? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini. Senjata tradisional adalah alat yang penting dalam sebuah kebudayaan. Selain digunakan untuk menandai asal muasal suku atau daerah, senjata tradisional juga digunakan untuk membantu keperluan hidup seperti berburu dan perang. Seperti halnya berbagai senjata tradisional dari Papua, yang memiliki keunikan serta kegunaannya masing-masing. Berikut ini berbagai senjata tradisional dari Papua serta fungsinya bagi masyarakat Papua. 1. Alat Tusuk dari Tulang Kuskus Papua Alat tusuk dari tulang kuskus adalah senjata tradisional Papua yang dimiliki oleh salah satu suku asli di Papua, yaitu suku Bauzi. Suku ini hidup secara semi nomaden, sebab suku Bauzi tidak memiliki tempat tinggal yang tetap. Alat Tusuk dari tulang Kuskus digunakan untuk berburu binatang dan alat keperluan panen. Alat Tusuk dari Tulang kuskus adalah senjata tradisional ramah lingkungan, sebab proses pembuatannya tidak menggunakan alat industri yang mencemari alam. Senjata tradisional ini terbuat dari bahan tulang hewan kuskus yang nantinya dibersihkan. Lalu, diruncingkan pada batu asahan dengan menggosoknya, proses itu dilakukan secara terus menerus sehingga ujung senjata menjadi runcing. 2. Pisau Belati Papua Pisau Belati Papua adalah senjata tradisional dengan ukuran yang kecil. Senjata ini memiliki bentuk yang unik, sebab terdapat rumbai-rumbai pada bagian gagang senjata. Pisau Belati Papua sering digunakan untuk menyayat dan memotong ketika sedang berburu binatang di hutan. Senjata tradisional ini terbuat dari bahan yang sulit ditemukan di daerah lainnya, yaitu tulang burung kasuari. Tulang dari burung kasuari sering dimanfaatkan oleh warga setempat untuk menjadi alat yang bermanfaat untuk kehidupan. Bulu yang melekat di gagang pisau juga berasal dari bulu burung kasuari. 3. Tombak Tradisional Papua Tombak Tradisional Papua adalah senjata yang biasa digunakan sebagai alat pertempuran dan perburuan. Tombak ini juga sering digunakan untuk properti dalam sebuah tarian daerah di Papua. Tombak ini dibuat dari bahan-bahan dasar yang mudah ditemukan di alam, yaitu kayu yang biasa diolah untuk membuat gagang. Sedangkan, bagian mata tombak menggunakan batu kali yang nantinya akan diasah agar semakin tajam. Tombak ini dapat dikatakan spesial karena memiliki aturan tersendiri dalam adat Papua, yaitu tidak diperkenankan untuk menggunakan tombak ini selain untuk berburu atau perang. Dalam adat tradisional di Papua, tombak juga diartikan sebagai lambang dari kegagahan seorang pria. Sehingga, tombak harus selalu disimpan dengan baik oleh pemiliknya. 4. Parang Papua Parang Papua adalah senjata tradisional yang berasal dari daerah Papua Barat. Senjata ini melambangkan kekuatan dan keuletan seorang pria dalam sebuah rumah tangga. Masyarakat Papua Barat menyebut senjata itu dengan nama jalowy. Proses pembuatan senjata Parang Papua membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, Parang tersebut memiliki bahan dari sebuah batu yang dibelah, dan nantinya harus diasah hingga tajam dan membentuk sebuah senjata parang. Selain digunakan untuk perlindungan diri, senjata ini juga digunakan sebagai keperluan rumah tangga, memasak, memotong daging, hingga menebang pohon sagu. Tak hanya itu, Parang Papua juga bisa digunakan dalam kegiatan industri seperti pertanian atau bahkan untuk melamar calon pasangan wanita. 5. Kapak Batu Khas Papua Kapak Batu adalah senjata tradisional yang menjadi lambang dari daerah Irian Jaya. Senjata ini masih digunakan oleh suku di Papua, senjata ini juga masih sering digunakan alat untuk aktivitas keseharian. Cara membuat kapak batu juga bisa dikatakan cukup mudah, yakni hanya dengan mengikat satu potong batuan ke sebuah kayu yang akan digunakan sebagai alas untuk pegangan. Pada zaman dahulu, masyarakat Papua menggunakan kapak batu ini untuk menebang pohon hingga membuat sagu. Fungsi utama dari senjata tradisional ini adalah untuk pertahanan diri ketika terjadi pertempuran. Tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, orang-orang lebih banyak menggunakan kapak batu sebagai alat untuk menggosok senjata dari besi, memotong tanaman, dan juga membelah kayu. 6. Pahat Khas Papua Pahat adalah senjata tradisional yang memiliki beragam fungsi, yaitu untuk memotong rotan yang nanti akan dianyam, melubangi kayu, dan menusuk musuh bila terjadi peperangan. Namun, saat ini pahat sudah beralih fungsi menjadi perkakas atau alat-alat yang digunakan dalam bidang pertukangan. Menurut sejarah adat, pahat adalah alat yang biasa digunakan untuk memangkas jari-jari tangan jenazah yang berasal dari anggota keluarga yang meninggal. Namun, budaya tersebut telah mendapatkan larangan oleh pemerintah dan saat ini pahat hanya boleh digunakan sebagai alat dalam kegiatan industri. Proses pembuatan dari pahat juga tidak terlalu susah. Hal yang dibutuhkan hanya kejelian agar tidak menggosok bagian ujung pahat terlalu tipis. Untuk menambah kenyamanan ketika menggunakan, para pengrajin pahat akan menempelkan lilitan dari kayu yang tipis agar nyaman ketika digenggam. 7. Badik Papua Badik sebenarnya adalah senjata tradisional yang berasal suku Bugis, Makassar. Namun, senjata ini sekarang juga menjadi senjata tradisional di Papua setelah masyarakat di Papua mulai mengenal budaya dunia luar. Senjata Badik ini memiliki bentuk sedikit pendek mirip dengan pisau, namun ada mitos yang mengatakan jika senjata badik tersebut dipercaya memiliki kegunaan dan juga keampuhan yang dikenal dari gaya pada badik suku Bugis. Masyarakat di Papua juga meyakini jika senjata badik ini memiliki nilai dan juga makna tertentu di dalamnya. Hingga masyarakat di wilayah Papua juga menjadikan senjata tersebut sebagai senjata tradisional yang digunakan untuk bertempur dan berkelahi. 8. Busur dan Panah Papua Busur dan Panah adalah senjata tradisional dari Papua yang sering digunakan untuk berburu babi hutan dan binatang lainnya. Tak hanya itu, fungsi dari busur dan panah juga sebagai alat yang akan selalu dibawa berdampingan dengan tombak. Busur dan panah juga sering digunakan masyarakat untuk berperang, namun ada perbedaan bahan yang digunakan pada mata panahnya. Jika tujuan panah digunakan untuk berburu binatang, maka mata panah yang digunakan terbuat dari bahan bambu. Namun, jika digunakan untuk berperang, maka mata tombak yang digunakan terbuat dari bahan tulang binatang. Namun, pada saat ini senjata busur dan panah sudah banyak mengalami perkembangan dan juga perubahan bentuk akibat dari efek modernisasi. Sehingga, muncul cabang olahraga panahan yang memiliki kesamaan dari segi teknik dan alatnya. Hal yang membedakan hanya pada tujuan digunakannya busur dan panah. Untuk panahan digunakan dalam kegiatan rekreasi, sedangkan senjata busur dan panah Papua digunakan untuk alat pertahanan hidup. Nah, itu tadi pembahasan mengenai senjata tradisional dari Papua. Keunikan yang ada di senjata tradisional tersebut juga melambangkan kekayaan budaya yang ada di Papua. Harapannya dengan artikel ini kalian dapat lebih memahami dan melestarikan kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Kalian dapat membaca artikel lainnya mengenai senjata tradisional pada kolom yang tersedia di Mamikos. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Semua orang pasti mengenal rumah adat Papua, karena Papua sendiri merupakan salah satu pulau paling besar di negara Indonesia, luasnya saja mencapai km2. Tidak hanya itu saja, pulau yang berlokasi di sebelah timur Indonesia ini ternyata sumber daya alamnya sangat melimpah. Bahkan selain kekayaan alamnya melimpah, Papua juga memiliki tradisi, budaya, dan adat yang masih terjaga dengan baik. Itu karena Papu memiliki deretan cerita sejarah yang menakjubkan. Papua yang dulunya disebut sebagai Irian Jaya ini memiliki banyak sekali rumah adat, lengkap dengan filosofinya. Sehingga hal ini membuatnya terlihat unik dimata masyarakat. Berdasarkan Kementrian Kebudayaan menyebutkan bahwa suku asli Papua berjumlah 255. Semuanya memiliki perbedaan bahasa, pakaian dan rumah adat. Maka dari itu, tak heran jika para pecinta dunia arsitektur pasti penasaran dengan rumah adat Papua. Karena rumahnya mempunyai nilai tradisi tinggi, sehingga hal ini membuatnya berbeda dari desain hunian pada umumnya. Setidaknya ada 5 jenis rumah adat Papua yang menarik untuk dikupas, yaitu Rumsram, Ebai, Kariwari, Wamai, dan Honai. Penasaran seperti apakah karakteristik setiap rumah tersebut? Di bawah ini akan kami kupas selengkapnya tentang serba-serbi rumah adat khas Papua beserta jenisnya. Serba-serbi Rumah Adat Papua Umumnya hampir semua rumah adat Papua itu atapnya berbentuk bulat. Semuanya ditutupi oleh rumput ilalang dan jerami yang telah dikeringkan. Setiap bangunannya bentuknya terlihat sama, baik dari bahannya sampai dengan ukurannya. Namun meskipun begitu, banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri selalu dibuat penasaran olehnya. Misalnya saja dari segi bentuknya, hampir semua rumah adat di Papua itu bentuknya seperti jamur, sedangkan atapnya berbentuk kuali. Bentuk bangunannya sering terlihat di kawasan pedalaman yang masih erat dengan nilai adat dan budaya setempat. Selanjutnya dari segi bahan bangunannya. Umumnya bahan rumah adat Papua itu berasal dari ilalang atau jerami. Ilalang atau jerami biasanya digunakan sebagai atap rumah. Sedangkan pondasinya terbuat dari susunan batang kayu. Salah satu hal yang membuat rumah Papua terlihat unik adalah beberapa diantaranya tanpa pintu dan jendela, namun ada juga yang memiliki jendela dan pintu. Tentunya mereka memiliki alasan tertentu kenapa rumahnya ada yang memiliki pintu dan jendela, namun beberapa diantaranya tidak memilikinya. Sementara itu dari segi ukurannya, umumnya ukuran rumah adat Papua itu kecil. Bahkan setiap 1 rumah hanya bisa dihuni satu keluarga saja atau beberapa orang. Selain itu, ada juga beberapa peraturan yang erat dengan rumah adat Papua, yaitu ada yang hanya boleh ditempati para pria atau wanita saja. Disamping itu, ada pula rumah Papua yang sengaja dibuat khusus untuk rumah binatang peliharaan mereka. Di bawah ini adalah macam-macam rumah adat khas Papua, antara lain Rumah Adat Honai Papua Saat berkunjung ke Papua yang terletak di kawasan pegunungan atau lembah, maka Anda mungkin akan menemukan rumah Honai. Rumah adat ini memiliki ciri khas harus dibangun pria dewasa yang berasal dari suku Dani. Itupun yang boleh menempatinya hanya pria dewasa saja. Honai sendiri berasal dari kata hun yang berarti pria, sedangkan ai adalah rumah. Pembuatan rumah adat Papua Honai ini harus menghadap ke arah matahari tenggelam dan terbit. Umumnya rumah ini ketinggiannya 2,5 meter saja. Sementara untuk ukuran luasnya hanya 5 meter. Jadi hanya ada 1 pintu saja, tanpa jendela. Meskipun ruangannya sempit, namun rumah adat Papua ini mampu menahan udara dingin di daerah pegunungan. Maka dari itu, di bagian tengah ruangannya selalu dilengkapi dengan lingkaran untuk menyalakan api, supaya penghuninya bisa menghangatkan badan dan bisa juga dijadikan sebagai pengganti lampu di dalam rumah. Rumah Adat Ebai Papua Rumah Ebai ini biasanya terletak bersebelahan dengan Honai. Khusus untuk rumah adat Ebai ini hanya ditempati oleh anak-anak dan wanita saja. Bila dilihat dari segi bentuknya, rumah ini hampir sama seperti Honai. Hanya saja ukurannya lebih melebar ke samping dan pendek. Umumnya rumah adat Papua Ebai ini dimanfaatkan para wanita untuk melakukan kegiatan rumah tangga, seperti memasak. Disamping itu, di rumah inilah biasanya para ibu mengajarkan anak-anak mereka tentang kehidupan yang sebenarnya. Jadi bisa dibilang bahwa ini seperti rumah tumbuh untuk anak-anak. Rumah Adat Wamai Papua Karena kebanyakan masyarakat suku Papua merupakan seorang peternak, itulah sebabnya rumah adat Papua ini diciptakan untuk kandang binatang peliharaannya. Biasanya para warga masyarakat menggunakannya untuk kandang babi dan ayam. Untuk ukurannya sendiri tergantung dari jumlah hewan ternak yang tinggal didalamnya. Desain rumah adat Papua ini berbeda sekali dengan hunian yang lainnya. Karena atap untuk rumah Wamai itu lebih kerucut. Sedangkan untuk ukuran ketinggiannya sama seperti rumah Ebai, yang membedakan hanya cara pemanfaatan rumahnya. Rumah Wamai hanya digunakan untuk binatang ternak. Lihat Juga Rumah Adat Sulawesi Selatan Rumah Adat Kariwari Papua Jenis rumah adat Papua ini biasanya dibangun oleh suku Enggros dan Tobati. Umumnya jenis bangunan ini sering ditemukan di kawasan Danau Sentani Jayapura. Rumah adat ini biasanya disebut Kariwari karena digunakan untuk tempat belajar anak-anak, terutama laki-laki. Di rumah inilah anak-anak diajarkan cara mencari nafkah dan menghadapi hidup setelah dewasa. Bentuk atap rumahnya menjulang tinggi kerucut. Ukurannya lebih besar dari rumah adat Papua pada umumnya. Untuk bahan pembuatannya berbeda-beda, ada yang masih menggunakan kayu dan jerami untuk bahan dasar bangunan. Selain itu, ada juga yang memakai atap supaya terlihat modern. Rumah adat Papua Kariwari ini biasanya dibangun 3 lantai. Lantai paling bawah digunakan sebagai tempat pendidikan. Selanjutnya lantai dua digunakan sebagai tempat pertemuan bagi para petinggi suku yang ada disana. Kemudian lantai 3 untuk tempat meditasi dan berdoa para masyarakat Papua. Baca Juga Rumah Adat Jawa Barat Rumah Adat Rumsram Papua Salah satu perbedaan yang paling mencolok dari jenis rumah adat Papua ini adalah berbentuk panggung. Selain itu, atap rumahnya berbentuk seperti kapal. Untuk ketinggiannya sendiri biasanya dibangun hingga 8 meter dan ditempati oleh para masyarakat dari suku Biak Numfor. Selain itu, rumah Rumsram ini biasanya dipakai untuk tempat belajar suku Biak. Khususnya untuk anak laki-laki yang akan belajar memahat sampai berperang. Bangunan rumahnya berasal dari bambu dan kayu sehingga pondasinya sangat kokoh. Atap rumah Papua Rumsram ini berasal dari daun sagu. Biasanya rumah adat Papua ini dibangun 2 lantai, yaitu lantai pertama tanpa dinding supaya luas untuk ruang belajar anak laki-laki. Dilihat dari manapun, rumah adat milik Papua memang sangat menarik. Karena sampai sejauh ini desainnya masih dipertahankan oleh warga setempat untuk tempat tinggal mereka sehari-hari. Hal ini membuktikan bahwa dengan masih banyaknya rumah adat Papua yang dibangun, artinya para warga sekitar sangat menjunjung tinggi budaya dan tradisi mereka secara turun-temurun.

kebudayaan papua lengkap beserta gambar dan penjelasannya